HUBUNGAN ANALISIS REGRESI DAN KORELASI DALAM PENELITIAN



HUBUNGAN ANALISIS REGRESI DAN KORELASI DALAM PENELITIAN

 OLEH:
NAMA: NOVIA DWI SEFTIANA
NIM: 1617201029
KELAS: 4 ES A

A.    PENDAHULUAN
Statistika merupakan sesuatu yang berhubungan dengan cara mengumpulkan data, menyajikan data,dan menganalisis data. Dalam teorinya terdapat beberapa analisis untuk memperoleh suatu hasil salah satunya yaitu analisis regresi dan analisis korelasi yang memiliki peranan dalam menetukan suatu hubungan antara variabel dalam penelitian baik untuk data kuantitatif maupun data kualitatif.
Hasil dari suatu analisis tersebut disajikan dalam persamaan dan rumusan matematik yang hasil perolehannya bisa digunakan untuk suatu peramalan yang tentunya akan berguna bagi penelitian yang akan dilakukan dalam berbagai aspek.
Teknik analisis regresi dan analisis korelasi selalu berkaitan dengan variabel-variabel yang saling berkaitan, yang dalam prakteknya suatu penelitian membutuhkan suatu ramalan, yang berguna dari segi  ilmu sosial, ilmu ekonomi dan ilmu lainnya.

B.     PEMBAHASAN
1.      Pengertian Analisis Regresi
Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Regresi berasal dari Bahasa inggris yaitu Regression. Dalam statistika, regresi berarti teknik untuk menduga nilai-nilai dalam suatu set data berdasarkan nilai satu atau lebih set data yang lain. Nilai yang diduga disebut dependent variable atau variable terikat atau nilai yang diduga (Y) dan nilai yang digunakan untuk menduga disebut independent variable atau variable bebas (X).
Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan masa sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Suatu perkiraan yang akan berdampak pada hasil yang dihasilkan tentunya memberi kemudahan agar hasil penelitian dinyatakan lebih jelas dan suatu penelitian akan lebih terarah. Hasil analisis regresi adalah berupa koefesien untuk masing-masing variabel independen.
Contohnya suatu data yang menunjukan data tentang banyaknya pemupukan yang dilakukan dan besarnya hasil panen padi yang diperoleh. Dengan dilakukannya analisis regresi dan mengetahui persamaan regresinya, dari data tersebut dapat digunakan untuk membuat ramalan besarnya hasil panen berdasarkan tingkat pemupukan yang akan dilakukan.

2.      Pengertian Analisis Korelasi
Korelasi adalah saling keterkaitan antara dua set atau lebih yang berbeda atau saling mempengaruhi antara satu set data dengan satu atau lebih set data yang lain. Analisis korelasi adalah pembelajaran hubungan antara variabel-variabel atau dengan kata lain sekumpulan teknik untuk mengukur hubungan antara dua variabel. Dalam hal ini korelasi akan menjelaskan tentang besarnya derajat hubungan antara dua variabel. Besarnya derajat atau kekuatan hubungan linier antara dua varibel itu biasa disebut koefeien korelasi. Dalam pusat perhatian analisis korelasi adalah menemukan indeks yang menunjukan seberapa kuat variabel X dan Y berhubungan. Tingkat di mana X dan Y berhubungan dapat dijelaskan dengan jarak titik-titik yang berpencar disekitar garis regresi. Apabila jumlah pencaran besar sehingga garis regresi mempunyai slope nol dan garis tersebut paralel dengan sumbu X. Maka dapat dikatakan bahwa tingkat korelasi adalah nol sehingga pengetahuan tentang X tidak menambah ketilitian dari peramalan Y.
Macam korelasi yaitu korelasi Product Moment(Pearson), korelasi spearman, korelasi kendall’s Tau sedangkan jenisnya dibedakan menjadi 2 yaitu: (1). Korelasi Positif, Artinya tingkat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen hasilnya positif, maksudnya ketika variabel independen mengalami kenaikan maka variabel dependen juga mengalami kenaikan atau perubahan antara  kedua vaiabel sejalan atau searah. (2). Korelasi Negatif, Artinya tingkat hubugan antara variabel independen dan variabel dependen hasilnya negatif, maksudnya perubahan variabel independen dan variabel dependen berlawanan atau tidak searah, jika independen naik, dependen turun.


3.      Tujuan Analisis Regresi dan Analisis Korelasi
Tujuan utama dari analisis regresi adalah mendapatkan dugaan (ramalan) dari satu variabel dengan menggunakan variabel lain yang diketahui. Secara singkat kegunaan dari regresi dalam penelitian untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat dan variabel bebas diketahui. Tujuan analisis regresi lainnya yaitu Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel dengan didasarkan pada nilai variabel bebas dan Menguji hipotesis karakterstik dependensi.
Analisis korelasi bertujuan untuk melihat keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih dan digunakan untuk mengukur kekuatan asosiasi atau kovarians diantara dua variabel. Sedangkan analasis korelasi bertujuan mengukur korelasi antar dua variabel dengan mengeluarkan pengaruh dari satu atau beberapa variabel.
4.      Persamaan Analisis Regresi dan Koefesien Korelasi
·      Persamaan regresi bukan hanya dimaksudkan untuk mengetahui bentuk hubungan antar variabel saja, tetapi juga memiliki kemampua meramalkan skor suatu variabel berdasarkan skor variabel lain. Hasil ramalan suatu variabel terhadap variabel lain itu disajikan dalam bentuk nilai rata-rata sesuai dengan persamaan regresinya. Untuk mengetahui persamaan dari analisis regresi terdapat dua metode yaitu metode diagram pencar dan metode kuadrat terkecil.
Ø  Diagram pencar
Langkah pertama dari analisis regresi adalah membuat diagram pencar (Scatter Diagram) dari pasangan variabelvariabel tersebut. Sumbu horizontal menunjukan nilai variabel X, sumbu vertikal menunjukan variabel Y. Secara aljabar, Y adalah suatu fungsi dari X. Ketergantungan Y akan X tidak mesti berarti bahwa Y diebabkan oleh X. Langkah berikutnya dari analisis regresi adalah mencari fungsi yang tepat digunakan untuk persamaan regresi. Hubungan linier antara variabel X dan Y merupakan konsep yang sederhana. Persamaan umum untuk garis lurus adalah Y= a + b X. Garis lurus yang ditarik melalui diagram pencar dan yang sesuai dengan titik-titiknya merupakan garis regresi . garis regresi ini dianggap mewakili titik-titik yang menunjukan hubungan antara dua variabel tersebut.
Ø  Metode Kuadrat terkecil
Garis regresi yang digunakan untuk melukiskan hubungan antar Y dan X yang umumnya berasal dari data sampel dinamakan dugaan garis regresi (estimated regression line). Garis tersebut menunjukan rata-rata hubungan antara variabel X dan Y. Nilai dugaan persamaan linier yang ditunjukan yaitu = a + bX
 Teknik statistik untuk menntukan garis yang paling cocok degan data adalah metode kuadrat terkecil. Kriteria kuadrat terkecil mensyaratkan bahwa garis yang dipilih adalah sesuai dengan dat dimana jumlah kuadrat dari deviasi vertikal yang memisahkan titik-titik dari garis adalah minimum.
·          Koefesien korelasi
Keeratan hubungan akan diukur dengan koefesien determinasi (coeffecient of determination), yang menunjukan pengurangan relatif dalam keragaman (variasi) dari nilai variasi Y. Koefesien determinasi sampel, yan menunjukan seberapa erat X dihubungkan dengan Y, dinyatakan dengan
Bila X dan Y mempunyai korelasi nol, garis regresi mempunyai slope nol dan , ini berarti pembilang sama dengan penyebutnya, yang berarti hasilnya sama dengan satu. Jadi = 1 – 1 = 0. Dikatakan korelasi sempurna apabila = 1 – 0 = 1. untuk menunjukan tingkat hubungan X dan Y, kadang-kadang dipergunakan nilai lain yang dihitung dari data sampel yaitu yang disebut koefesien korelasi sampel (sample coeffecient correlation).
 r =   atau p =  untuk populasi
koefesien korelasi r akan berkisar antara -1 dan +. Nilai negatif dari r mennjukan arah yang berlawanan, bila X meningkat maka Y menurun dan sebaliknya (inverse relationship).
5.      Hubungan Analisis Regresi dan Analisis Korelasi
Pada dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya mempunyai hubungan yang sangat kuat dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi atau diteruskan dengan analisis regresi.
Berdasarkan uraian persamaan regresi dan koefesien korelasi yang dijelaskan, paada umumnya untuk menjelaskan keeratan hubungan antara X dan Y dengan menggunakan  analsis regresi, koefesien determinasi  lebih disukai.

C.    PENUTUP
Kesimpulan
Dalam analisis regresi dengan analisis korelasi terdapat keterkaitan yang bisa disimpulkan dari pengertiannya, persamaan regresi yang memiliki kegunaan untuk menentukan koefesien korelasi, lalu langkah-langah dalam memperoleh persamaannya. Kedua analisis tersebut saling terkait satu sama lain, tetapi dengan syarat penelitian apa yang akan dianalisis, apakah variabel dalam penelitian itu memiliki sebab akibat.
Dalam pembahasan diatas dapat kita ketahui, analisis korelasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui serta membantu melakukan peramalan yang dapat dicari melalui garis regresi. Jadi, keterkaitan anatara analisis regresi dan analisis korelasi yang dilihat dari metode-metodenya bertujuan untuk memperoleh dugaan atau peramalan yang lebih menjelaskan keakuratannya dan lebih terarah.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Abdul. 2010. Statistika Deskriptif untuk Ekonomi dan Bisnis. EKONOSIA: Yogyakarta.
Ps, Djarwanto. 2001. Statistik Sosial Ekonomi. BPFE-Yogyakarta: Yogyakarta.
Ridwan &Sunarto. 2011. Pengantar Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Wiroatmodjo, Piran. 2009. Dasar penelitian dan Statistika. Universitas Indonesia (UI-Press)



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN STATISTIKA DALAM EKONOMI DAN BISNIS

PENTINGNYA DISTRIBUSI NORMAL DALAM STATISTIKA